Jumat, Mei 09, 2008

DPP Kuatkan Pelengseran Ketua & Sekretaris PAN Jember
sumber: beritajatim.com

Jember – Konflik di tubuh Partai Amanat Nasional Jember dipungkasi oleh Dewan Pimpinan Pusat dengan mengesahkan caretaker yang dijabat Agus Fatchurrochman menjadi pelaksana tugas ketua Dewan Pimpinan Daerah.

Agus yang dibantu Plt sekretaris Budiharto Tasmo langsung melayangkan surat kepada kepolisian, pemerintah kabupaten, Komisi Pemilihan Umum Daerah, kejaksaan, DPRD, dan fraksi-fraksi di parlemen untuk memberitahukan keabsahan jabatannya.

"Dengan dipilihnya Agus oleh DPP, maka konflik di PAN Jember selesai. Jadi apabila ada pihak di luar kami yang mengatasnamakan ketua dan sekretaris DPD PAN Jember adalah tidak sah dan di luar tanggungjawab DPP PAN," kata Rendra Wirawan, bendahara DPD PAN Jember, Jumat (9/5/2008).

PAN Jember sempat berkonflik, menyusul keinginan kader PAN agar Ketua DPD PAN Jember Umar Fauzi diganti. Di bawah kepemimpinan Umar, ada penilaian PAN mandek dan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Konflik tersebut memanas, dan akhirnya Dewan Pimpinan Wilayah PAN Jawa Timur membentuk tim caretaker yang bertugas menyelenggarakan musyawarah daerah luar biasa. Musdalub ini untuk menentukan ketua PAN Jember yang baru.

Namun, dalam perkembangannya, DPP PAN dalam surat benomor PAN/A/K-WSJ/026/III/2008 malah tidak menginginkan adanya musdalub. DPP menyetujui penetapan caretaker menjadi pelaksana tugas ketua dan sekretaris PAN Jember.

Surat DPP ditandatangani ketua Abdul Hakim Naja dan wakil sekretaris jenderal Viva Yoga Mauladi.

Sekretaris DPD PAN Jember yang dilengserkan Abdul Ghafur mengatakan dirinya tidak akan melakukan perlawanan.

"Biar mereka sadar sendiri. Saya nggak akan pernah melawan kekuasaan dengan kekuasaan. Kalau saya berlindung dengan konstitusi, maka konstitusi itu sendiri yang akan memberikan perlawanan," tegasnya.

Ghafur mempertanyakan balik dasar yang digunakan untuk menetapkan caretaker memimpin DPD tanpa musdalub. "Bahasa Plt (pelaksana tugas), Plh (pelaksana harian), caretaker itu sama. Kalau semua hasil musda bisa digagalkan dengan caretaker, semua ketua ditunjuk semua, tidak melalui musyawarah," katanya.

Menurutnya kekuasaan tertinggi di PAN adalah musyawarah. Kalau musyawarah dikalahkan kekuasaan Ghafur pasrah dan mempersilahkannya.[wir/ted]

Tidak ada komentar: