Cemas Susu Kaleng, Anggota Dewan Kembali ke ASI
Munculnya kabar hasil penelitian merek susu formula ditengarai mengandung bakteri enterobacter sakazakii menggelisahkan masyarakat. Pasalnya, merek-merek susu formula yang bermasalah belum dijelaskan. Bahkan, akibat kekhawatiran itu, sebagian orang sudah berpikir hanya memanfaatkan air susu ibu (ASI).
"Mau bagaimana lagi? Kalau ternyata susu kaleng banyak mengandung bakteri, lebih baik anak saya hanya minum ASI," kata anggota Komisi B Rendra Wirawan, Rabu (27/2/2008).Rendra memiliki bayi yang berusia baru 11 bulan. Selama ini selain diberi ASI, sang anak juga mendapat minuman susu kaleng sebagai tambahan.
Rendra mendesak pemerintah untuk segera memperjelas persoalan tersebut agar tak hanya menjadi isu. "Kalau memang benar, umumkan merek-mereknya agar masyarakat tak gelisah," katanya.Permintaan serupa juga meluncur dari Deby, juragan toko Slamet.
Selama ini sejumlah konsumen selalu menanyakan merek susu yang aman dari bakteri. "Saya bingung mau menjawab apa, wong tidak tahu," katanya.
Deby boleh bersyukur, kabar susu formula berbakteri tak menjatuhkan jumlah penjualan. Selama ini penjualan susu formula masih stabil. Andai pun ada yang ditarik, itu hanya dikarenakan sudah kadaluwarsa atau akibat kemasan yang rusak.
Agustini, salah satu ibu rumah tangga, menjelaskan dirinya diberitahu oleh salah satu kerabat bahwa bakteri bisa mati jika air dididihkan pada suhu 70 derajat celcius. "Tapi kalau sudah dipanaskan, apa bisa cepat mendinginkannya. Kalau anak nangis keburu minta susu bagaimana?" katanya.
Firman Setiawan, anggota Komisi B, sempat melakukan sidak ke toko untuk mengetahui pendapat masyarakat mengenai kabar tersebut. Hasilnya, masyarakat dan anggota dewan sama-sama bingung. "Balai POM sebaiknya segera menginformasikan masalah ini secepatnya kepada masyarakat, agar tidak simpang siur," kata Setiawan. [Beritajatim.com]
Rabu, Februari 27, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar